tag:blogger.com,1999:blog-40285389152412325622024-02-06T18:32:59.913-08:00HMI ConnectionsHigh Movement of Islamic Connections atau HMI Connections adalah jaringan kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) se-Indonesia yang sepakat bahwa syariat Islam adalah solusi segala permasalahan masyarakat Indonesia. Weblog ini difungsikan sebagai pusat informasi dan pusat konsolidasi gerakan nasional menuju langkah strategis dengan penuh komitmen dan kebersamaan. Organisasi ini terbuka serta jadi jembatan peningkatan kuantitas dan kualitas LDMI (Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam) di Indonesia.HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-25073039815010625812008-06-18T21:35:00.000-07:002008-12-11T19:53:44.495-08:00Bersihkan Kejagung!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFnjEw3YSJI/AAAAAAAAAGM/JyVOmy0TmQM/s1600-h/jaksa-urip.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFnjEw3YSJI/AAAAAAAAAGM/JyVOmy0TmQM/s320/jaksa-urip.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5213447714634221714" border="0" /></a>Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berani membersihkan segala perilaku buruk para petinggi maupun pejabat di Kejaksaan Agung (Kejagung). Menurutnya, masalah yang tengah menimpa Kejagung sudah menjadi masalah publik.<br /><br />"KPK harus berani usut tuntas setuntas-tuntasnya, sehingga jelas siapa yang bersalah harus diberi sanksi hukum," ujar Hidayat usai mengahadiri simposium bertema Islam Menebar Rahmat Memajukan Kesejahteraan Bangsa dalam rangka memperingati Momentum Satu Tahun Kebangkitan Nasional Persatuan Umat Islam di Gedung Nusantara V DPD, kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (14/6/2008).<br /><br />Hidayat menambahkan, nama baik kejaksaan harus segera diselamatkan termasuk orang-orang yang tidak terlibat di dalamnya harus dibersihkan nama baiknya.<br /><br />"Mana yang terkena fitnah dibersihkan namanya. Supaya kepercayaan orang terhadap penegak hukum (kejagung) bisa ditegakkan," lanjutnya .<br /><br />Hidayat pun menyatakan setuju, jikalau presiden mengeluarkan surat yang berisi perintah agar perbaikan internal di kejagung dibenahi. Hidayat pun berharap Kejagung juga ikut memberikan respon yang positif jika surat perintah itu dikeluarkan.<br /><br />"Ya setuju, kejagung harus respon positif. Minimal nama-nama yang disebut sementara dinon aktifkan sampai tuntas penyelidikan. Ini kesempatan emas bagi kejagung untuk buktikan bahwa mereka bisa bebas dan bersih dari mafia peradilan," tukasnya. [Okezone]HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-64284868823109726422008-06-18T21:24:00.000-07:002008-12-11T19:53:44.759-08:00Muhammad Hidayat Nur Wahid<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/PkWSpKPMJY4&hl=en"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/PkWSpKPMJY4&hl=en" type="application/x-shockwave-flash" width="425" height="344"></embed></object><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFngax_VngI/AAAAAAAAAGE/6johor2M5tA/s1600-h/gelar-sahur-bersama-tokoh-islam-serukan-tabayun.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFngax_VngI/AAAAAAAAAGE/6johor2M5tA/s320/gelar-sahur-bersama-tokoh-islam-serukan-tabayun.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5213444794358275586" border="0" /></a>Dr. Haji Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 8 April 1960) adalah Ketua MPR Indonesia untuk periode 2004-2009 dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 21 Mei 2000 hingga 11 Oktober 2004.<br /><br />Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR RI periode 2004-2009 setelah mengalahkan saingannya — Sucipto - dengan selisih dua angka yang diusung Koalisi Kebangsaan.<br /><br />Dari pernikahannya dengan Almarhum Hj. Kastian Indriawati, Hidayat mempunyai empat anak: Inayatu Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Setelah istri pertamanya tersebut wafat, Hidayat Nur Wahid menikahi seorang janda dr. Diana Abbas Thalib pada tanggal 11 Mei 2008 di TMII.<br /><br />Ia politisi, uztad dan cendekiawan yang bergaya lembut dan mengedepankan moral dan dakwah. Sosoknya semakin dikenal masyarakat luas setelah ia menjabat Presiden Partai Keadilan (PK), kini menjadi Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dosen STAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tidak pernah bercita-cita jadi politisi. Kepemimpinnya di PK memberi warna tersendiri dalam peta perpolitikan nasional. Namanya kini disebut-sebut sebagai salah seorang calon Presiden atau Wakil Presiden Pemilu 2004.<br />Dalam memimpin PKS, ia bertekad menjadikan partai ini harus merupakan solusi bagi permasalahan bangsa. Dalam wawancara dengan Wartawan TokohIndonesia DotCom, ia mengatakan, partainya tidak semata-mata ingin ikut dan memenangkan Pemilu, melainkan kehadiran PKS harus merupakan solusi bagi permasalahan bangsa.HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-37673822465105148672008-06-18T21:17:00.000-07:002008-12-11T19:53:44.977-08:00Amien Rais<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFnedPvtnMI/AAAAAAAAAF8/DG6raIWPYq8/s1600-h/amien-rais2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFnedPvtnMI/AAAAAAAAAF8/DG6raIWPYq8/s320/amien-rais2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5213442637682285762" border="0" /></a>Prof. Dr. H. Amien Rais (lahir di Solo, 26 April 1944) adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR periode 1999 - 2004. Jabatan ini dipegangnya sejak ia dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999 pada bulan Oktober 1999.<br /><br />Namanya mulai mencuat ke kancah perpolitikan Indonesia pada saat-saat akhir pemerintahan Presiden Soeharto sebagai salah satu orang yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah. Setelah partai-partai politik dihidupkan lagi pada masa pemerintahan Presiden Habibie, Amien Rais ikut mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia menjabat sebagai Ketua Umum PAN dari saat PAN berdiri sampai tahun 2005.<br /><br />Sebuah majalah pernah menjulukinya sebagai "King Maker". Julukan itu merujuk pada besarnya peran Amien Rais dalam menentukan jabatan presiden pada Sidang Umum MPR tahun 1999 dan Sidang Istimewa tahun 2001. Padahal, perolehan suara partainya, PAN, tak sampai 10% dalam pemilu 1999.<br /><br />Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis Muhammadiyah yang fanatik. Orangtuanya, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Masa belajar Amien banyak dihabiskan di luar negeri. Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1968 dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (1969), ia melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun 1984 dengan menggenggam gelar master (1974) dari Universitas Notre Dame, Indiana, dan gelar doktor ilmu politik dari Universitas Chicago, Illinois, Amerika Serikat.<br /><br />Kembali ke tanah air, Amien kembali ke kampusnya, Universitas Gadjah Mada sebagai dosen. Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, ICMI, BPPT, dan beberapa organisasi lain. Pada era menjelang keruntuhan Orde Baru, Amien adalah cendekiawan yang berdiri paling depan. Tak heran ia kerap dijuluki Lokomotif Reformasi.<br />Akhirnya setelah terlibat langsung dalam proses reformasi, Amien membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998 dengan platform nasionalis terbuka. Ketika hasil pemilu 1999 tak memuaskan bagi PAN, Amien masih mampu bermain cantik dengan berhasil menjadi ketua MPR.<br /><br />Posisinya tersebut membuat peran Amien begitu besar dalam perjalanan politik Indonesia saat ini. Tahun 1999, Amien urung maju dalam pemilihan presiden. Tahun 2004 ini, ia maju sebagai calon presiden dan meraih hampir 15% suara nasional.<br /><br />Pada 2006 Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap PT. Freeport Indonesia. Setelah terjadi Peristiwa Abepura, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar secara tidak langsung menuding Amien Rais dan LSM terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar. [1]<br /><br />Pada Mei 2007 ia mengaku bahwa semasa kampanye pemilihan umum presiden pada tahun 2004 ia menerima dana nonbujeter Departemen Perikanan dan Kelautan dari Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri sebesar Rp200 juta sekaligus menuduh bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya turut menerima dana dari departemen tersebut, termasuk pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang kemudian terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-7178911614528622342008-06-18T21:15:00.000-07:002008-12-11T19:53:45.137-08:00Yusril Ihza Mahendra<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFndpqNmgzI/AAAAAAAAAF0/pX22luY71Jk/s1600-h/yusril.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFndpqNmgzI/AAAAAAAAAF0/pX22luY71Jk/s320/yusril.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5213441751433773874" border="0" /></a>Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (lahir di Belitung pada 5 Februari 1956) adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Sekretaris Negara Indonesia pada periode 20 Oktober 2004-8 Mei 2007.<br /><br />Di bidang politik, dari tahun 1998 hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Mahendra telah tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000-7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu (20 Oktober 2004-2007).HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-50802481669921273972008-06-18T21:06:00.000-07:002008-12-11T19:53:45.325-08:00Abu Bakar Baasyir<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/afBXNWMxoZc&hl=en"><embed src="http://www.youtube.com/v/afBXNWMxoZc&hl=en" type="application/x-shockwave-flash" height="344" width="425"></embed></object><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFnb7S6kSYI/AAAAAAAAAFs/4D6V78xGpPo/s1600-h/180px-Abu_Bakar_Bashir.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SFnb7S6kSYI/AAAAAAAAAFs/4D6V78xGpPo/s320/180px-Abu_Bakar_Bashir.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5213439855394310530" border="0" /></a>Abu Bakar Ba'asyir bin Abu Bakar Abud yang biasa dipanggil Ustadz Abu ini (nama lain yang dikenal adalah Abdus Somad; lahir di Jombang pada 17 Agustus 1938) adalah seorang ustadz Muslim keturunan Arab asal Indonesia. Ia juga dituding sebagai kepala spiritual Jemaah Islamiyah (JI), sebuah grup separatis militan Islam. Berbagai badan intelijen menuduh Ba'asyir mempunyai hubungan dengan al-Qaeda. Ba'asyir membantah dia menjalin hubungan dengan JI atau terorisme. Ba'asyir merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.<br /><br />Pendidikannya adalah mantan Siswa Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (1959) dan alumni Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah (1963). Perjalanan karirnya dimulai dengan menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo. Selanjutnya adalah menjabat Sekretaris Pemuda Al-Irsyad Solo, terpilih menjadi Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (1961), Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, memimpin Pondok Pesantren Al Mu'min (1972) dan Ketua Organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2002.HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-86287425466009353592008-06-05T22:28:00.001-07:002008-12-11T19:53:45.523-08:00Insiden Monas untuk Jegal Penerbitan SKB Ahmadiyah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SEjLOhmy9WI/AAAAAAAAAFk/ObLdFxccsTs/s1600-h/mirza-ghulam.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SEjLOhmy9WI/AAAAAAAAAFk/ObLdFxccsTs/s320/mirza-ghulam.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5208636419453678946" border="0" /></a>Tuntutan berbagai kalangan agar Front Pembela Islam dibubarkan diduga sebagai upaya mengalihkan wacana pelarangan Ahmadiyah. Sebab, desakan yang semula adalah penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang pelarangan Ahmadiyah. “Namun dalam waktu yang relatif singkat, opini ini terkikis dan berubah drastik, ” ujar anggota Komisi VIII DH. Al-Yusni di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/6).<br /><br />Menurutnya, insiden Monas diduga sengaja didesain untuk menggagalkan penerbitan SKB yang tinggal pengumumnnya itu. Dengan kejadian tersebut, maka pelarangan Ahmadiyah sebagai aliran sesat bisa tertunda. Oleh karena itu, Al-Yusni menduga, tragedi Monas dibentuk sebagai rekayasa pihak-pihak yang tak bertanggungjawab agar peemrintah menunda penerbitan SKB tersebut.<br /><br />“Sebenarnya itulah masalah hulunya, sementara pemerintah justru sibuk dengan masalah hilirnya. Parahnya pemerintah selalu reaktif dengan opini yang dikembangkan pendukung Ahmadiyah, ” katanya. Dijelaskannya, tuduhan pendukung Ahamdiyah, Alinasi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) bahwa FPI tidak mau hidup dengan kelompok lain sangat berlebihan dan mengada-ada.<br /><br />“Bahkan paling berbahaya adalah tuduhan FPI tidak mendukung NKRI, ” tegas anggota F-PKS ini. Tak hanya itu. Para pendukung Ahmadiyah juga berupaya mendelegitimasi FPI sebagai satu-satunya ormas kekerasan. Padahal, justru Ahmadiyah itulah yang telah melakukan penodaan terhadap agama Islam.<br /><br />Sementara, Sekjen Dewan Dakwah Islmiyah Indonesia Depok, N. Hidayat, MSi., menyatakan, pihaknya sangat prihatin dengan sikap sejumlah pihak yang ingin menghancurkan FPI. Padahal, katanya, FPI punya andil besar dalam memperbaiki moral anak muda ibukota. “Suatu ketika, sekitar lima tahun lalu, saya pernah mengikuti aksi FPI di Petamburan. Jakarta Setelah mengadakan pembekalan ceramah sebentar di Petamburan, massa bergerak ke Jakarta Pusat. Aksi keliling sekitar Jakarta Pusat dan Jakarta Utara ini berlangsung sampai hingga sekitar jam 1 malam. Apa aksinya? Mereka berkeliling Jakarta untuk menghancurkan iklan-iklan bir dan iklan-iklan maksiyat lainnya, ” paparnya.<br /><br />Menurutnya, aksi FPI di Monas ini sebenarnya bisa dipahami. Sebab, memang situasi di lapangan ketika demo atau aksi, sering timbul hal-hal yang tidak terduga. Dalam pergerakan massa, seringkali emosi lebih memimpin daripada rasio. “Apalagi bila kelompok yang selama ini menghina Islam, kelompok yang tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir melakukan provokasi di lapangan, ” imbuhnya. (Eramuslim)HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-86140625545560856542008-06-05T22:25:00.001-07:002008-06-05T22:25:57.715-07:00Pernyataan Resmi Munarman SH Terkait Insiden Monas<object width="425" height="355"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/u-xYJwb66qY&hl=en"></param><param name="wmode" value="transparent"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/u-xYJwb66qY&hl=en" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" width="425" height="355"></embed></object>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-90006626608645607422008-06-05T22:23:00.000-07:002008-12-11T19:53:45.691-08:00Munarman SH Disembunyikan Jenderal dan Pejabat Tinggi Negara, Beliau Tidak Kabur Layaknya Pelaku Kriminal Sebagaimana Pemberitaan Media<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SEjKCRmy9VI/AAAAAAAAAFc/qZPD22dhB9E/s1600-h/4munarma.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/SEjKCRmy9VI/AAAAAAAAAFc/qZPD22dhB9E/s320/4munarma.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5208635109488653650" border="0" /></a>Sebagaimana diterbitkan Eramuslim, aktivis HAM dan Advokat, yang juga mantan Ketua Umum YLBHI Munarman SH menyatakan, pemberangusan terhadap ormas Islam merupakan bentuk kongkrit dan sisi lain peperangan yang dilancarkan AS dan sekutunya untuk mempertahankan dominasi kekuasaan pada sistem yang berlaku di tanah air.<br /><br />Menurutnya, saat ini ada dua level yang menjadi target AS dalam perangnya melawan terorisme; pertama, terhadap terorisme itu sendiri dan kedua secara politis terhadap ormas-ormas Islam.<br /><br />Ia juga mensinyalir ada kelompok tertentu yang memang dilatih untuk 'menyerang' ormas-ormas Islam. Berikut petikan wawancara dengan Munarman SH usai acara Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan bertema 'FBR, FPI vs LSM Komparador' di Jakarta, Senin (19/6/2006).<br /><br />Munarman SH kini menghilang. Terkait menghilangnya Munarman SH, mantan Presiden RI dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengaku mengetahui bahwa Panglima Laskar Islam Munarman disembunyikan dan dilindungi oleh seorang jenderal dalam Kompas Kamis, 5 Juni 2008. Sehingga beliau tidak bisa disamakan dengan para kriminalis lainnya. Munarman SH adalah Komando Laskar Pembela Islam. Sebagaimana tampak di video tragedi Monas, 1/6/2008, beliau terlihat kesulitan mengendalikan massanya yang bertindak keras pada massa AKKBB karena provokasinya yang menyeret SARA.<br /><br />Lanjut Gus Dur, "Jenderal ini diperintah oleh seorang pejabat negara. Saya tahu kok, namanya tahu, alamatnya tahu. Tapi yang jelas suruhan," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/6/2008). Munarman hingga saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang dikeluarkan polisi terkait kekerasan di Monas.<br /><br />Namun, Gus Dur enggan menyebutkan nama dan jabatan jenderal tersebut, bahkan ketika didesak untuk memberitahukan inisial nama jenderal tersebut.HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-185314649016598832008-02-06T15:55:00.000-08:002008-02-06T16:14:47.688-08:00Ayat Ayat Cinta<span style="font-style: italic; font-size: 85%;"><object width="425" height="373"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/ch8vddnxDGI&rel=1&border=1"></param><param name="wmode" value="transparent"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/ch8vddnxDGI&rel=1&border=1" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" width="425" height="373"></embed></object><br />Ayat Ayat Cinta OST</span><br /><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span>Rossa with Ayat-ayat Cinta</span><br /><br /><span style="font-size: 85%;">Desir pasir di padang tandus<br />Segar sang pemikiran hati<br />Terkisah ku di antara<br />Cinta yang rumit<br />Bila keyakinanku datang<br />Kasih bukan sekedar cinta<br />Pengorbanan cinta yang agung Kupertaruhkan<br />Maafkan bila ku tak sempurna<br /><br />Cinta ini tak mungkin ku cegah<br />Ayat-ayat cinta bercerita<br />Cintaku padamu<br />Bila bahagia mulai menyentuh<br /><br />Seakan ku bisa hidup lebih lama<br />Namun harus kutinggalkan cinta<br />Ketika ku bersujud<br /><br /></span><span style="font-style: italic; font-size: 85%;"><object width="425" height="373"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/yQcbOwj1YVI&rel=1&border=1"></param><param name="wmode" value="transparent"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/yQcbOwj1YVI&rel=1&border=1" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" width="425" height="373"></embed></object></span><br /><span style="font-style: italic; font-size: 85%;">Trailer Ayat Ayat Cinta</span><span style="font-weight: bold;"><br /><br /></span> <p style="margin-bottom: 0in;"><b>Sinopsis</b><br />Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusiasme kecuali satu: menikah.<br /><br />Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu ‘lurus’. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan mahluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya.<br />Betul begitu? Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis. Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.<br /><br />Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.<br />Setelah itu ada Noura. Juga tetangga yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.<br /><br />Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.<br /><br />Lalu bagaimana bocah desa nan lurus itu menghadapi ini semua? Siapa yang dipilihnya? Bisakah dia menjalani semua dalam jalur Islam yang sangat dia yakini?<br /><br />Klik segala hal tentang ini di http://www.ayatayatcintathemovie.com/ segera. </p>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-49626761851399888572008-02-05T05:24:00.000-08:002008-02-05T05:25:25.613-08:00Catatan Hari Lahir HMI ke-61, Revitalisasi Spirit Gerakan Kecendekiawanan HMICiri gerakan intelektual yang dikembangkan HMI adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kebajikan, kejujuran dan keadilan, serta penghargaan atas perbedaan pendapat.<br /><br />Menyoroti perkembangan gerakan mahasiswa dewasa ini memang menarik, yang tentunya dalam kerangka gerakan mahasiswa yang mesti ditafsirkan ulang secara lebih aktual dan kontekstual sesuai dengan perkembangan sosio-kultural kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kontekstualisasi gerakan mahasiswa Indonesia penting sebagai konsekuensi logis perkembangan sejarah kehidupan manusia dan Bangsa<br />Indonesia yang tidak lepas dari ruang dan waktu.<br /><br />Jika sebelum kemerdekan 1945 gerakan mahasiswa identik dengan upaya untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan atau kolonialisme bangsa asing, dalam era Orde Lama berorientasi mempertahankan kemerdekaan, pada era Orde Baru mengisi ruang-ruang pembangunan, maka dalam konteks era reformasi saat ini, yang tentunya menuntut sejumlah perubahan paradigma gerakan menuju revitalisasi semangat zamannya.<br /><br />Visi dan misi gerakan mahasiswa Indonesia mesti diarahkan pada fragmentasi proses<br />perubahan sosial politik dan ekonomi yang lebih berpihak pada kepentingan hidup<br />masyarakat luas di negeri ini. Termasuk yang sangat urgen di dalamnya adalah<br />pemberantasan prilaku korupsi yang sangat membahayakan masa depan kehidupan umat<br />manusia.<br /><br />Gerakan mahasiswa Indonesia harus lebih mengacu pada proses pemberdayaan<br />dan pengembangan masyarakat (community development), baik dalam kerangka pemikiran maupun praksisnya di lapangan. Gerakan-gerakan sosial seperti aksi jalanan atau demonstrasi sebagai satu model ekspresi kritik sosial atas kebijakan publik dan<br />politik yang dipandang kurang berpihak atas kepentingan hidup masyarakat<br />luas tetap penting.<br /><br />Tapi konseptualisasi-konseptualisasi gagasan yang bersifat sistimatis guna mengubah dan atau memengaruhi arah kebijakan politik itu juga penting, sehingga aksi ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.<br />Maka dalam konteks inilah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilahirkan sejak 5<br />Februari 1947 lalu, memiliki peran strategis dengan tradisi intelektualitasnya<br />yang begitu kental seiring perjalanan sejarah bangsa. Jargon sebagai organisasi<br />gerakan pembaharu atau gerakan intelektual sangat melekat dalam diri HMI.<br /><br />Cita-cita menjadikan HMI sebagai "inetelektual yang ulama, atau ulama yang<br />intelektual," adalah salah satu misi suci HMI. Ciri gerakan intelektual yang<br />dikembangkan HMI adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kebajikan,<br />kejujuran dan keadilan, serta penghargaan atas perbedaan pendapat.<br /><br />Sehingga atas<br />dasar itulah, sejak HMI dilahirkan di Tanah Air tercinta ini, sikap kritisnya<br />terhadap persoalan kebangsaan, kemahasiswaan dan keislaman, menyatu dalam<br />aktivitasnya sebagai komunitas intelektual (intelectual community).<br /><br />Penegasan HMI sebagai gerakan intelektual setidaknya tertuang dalam Anggaran<br />Dasar/Anggaran Rumah Tangga HMI yang bertujuan, menjadikan kader (Islam) sebagai<br />insan akademis dan pengabdi yang mendorong cita-cita untuk mewujudkan kehidupan<br />masyarakat yang adil dan makmur dalam ridho Allah SWT. Tradisi intelektualitas HMI<br />sudah dibuktikan lewat sejarahnya.<br /><br />Dalam lintasan sejarah pendirian HMI yang<br />dipelopori oleh Lafran Pane (alm), diwarnai pro dan kontra. Sebagian kalangan<br />berpendapat, pendirian HMI dituduh sebagai pemecah-belah mahasiswa, seperti<br />dilontarkan oleh Persyarikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY), sebuah organisasi yang<br />berdiri pada tahun 1946. Reaksi ini muncul karena PMY berbeda ideologis, yaitu<br />berhaluan komunisme, sedangkan HMI, berhaluan Islam. Bahkan, setelah HMI berdiri<br />(lebih kurang 14 bulan) reaksi yang sama juga dilontarkan Gerakan Pemuda Islam<br />Indonesia (GPII) yang didirikan di Jakarta pada 2 Oktober 1945, dan dari Pelajar<br />Islam Indonesia (PII) yang berdiri di Jogjakarta 4 Mei 1947, yang menyatakan tak perlu mendirikan organisasi<br />kemahasiswaan secara khusus, karena memecah belah mahasiswa.<br />Menghadapi reaksi tersebut, HMI melancarkan gerakan intelektual dengan<br />mendatangkan penceramah untuk mendiskusikan tentang perlunya gagasan meningkatkan kesadaran ideologi, politik dan organisasi mahasiswa Islam. Tokoh yang diundang antara lain, Ismail Banda MA, Mr Ali Sastroamidjojo dan dosen-dosen Sekolah Tinggi Islam (embrio UII).<br />Dari ceramah-ceramah tersebut, hasilnya disebarkan di kalangan<br />mahasiswa dan masyarakat sehingga kemudian HMI dengan cepat populer di Nusantara.<br />Selanjutnya HMI pun mengembangkan sayapnya ke berbagai universitas, perguruan<br />tinggi dan akademisi di seluruh nusantara (Dr H Agus salim Sitompul, 2002).<br /><br />Dalam konteks kekinian, tradisi gerakan intelektual HMI sesungguhnya harus hadir<br />dengan semangat baru dalam gerak dan dinamika zaman dengan senantiasa<br />mengedepankan nilai-nilai keislaman, dan kemanusiaan dan kebangsaan tetapi dengan<br />format yang lebih kekinian.<br /><br />Hemat saya, HMI sebagai gerakan intelektual yang memiliki sejarah yang panjang,<br />dalam konteks perkembangan sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini,<br />penting kirannya untuk terus melakukan revitalisasi gerakan intelektual yang<br />intensif menyangkut berbagai hal: sosial, politik, ekonomi, budaya, agama dan<br />lain-lain sebagai satu referensi untuk memengaruhi proses-proses pengambilan<br />kebijakan publik dan politik di sentra-sentra pemerintahan.<br /><br />Hal ini penting dilakukan sebagai kontinuitas perjuangan dalam posisi dirinya sebagai elemen kaum intelektual dan aset masa depan bangsa. Karena banyaknya kader HMI, setidaknya HMI<br />memiliki tanggung jawab sosial yang besar, yakni mengabdi pada kebenaran sebagai<br />satu dimensi ideologi perjuangan.<br /><br />Sementara objektivikasi perjuangannya harus senantiasa mengacu pada<br />klausul-klausul teoretis yang memungkinkan tercapainya tingkat kesejahteraan hidup<br />masyarakat secara luas di negeri ini. Oleh karena itu, gerakan-gerakan HMI harus<br />tidak sebatas mengkritisi berbagai kebijakan publik dan politik tetapi adalah<br />bagaimana membangun konseptualisasi-konseptualisasi teoritis guna menyelesaikan<br />berbagai persoalan sosial yang kini menghambat proses pertumbuhan pembangunan<br />bangsa.<br /><br />Kritik sosial sebagai satu perwujudan sikap demokrasi adalah penting, tetapi<br />konseptualisasi teoritis sebagai media penyelesaian masalah (problem solving) jauh<br />lebih penting dan bermakna bagi proses pembangunan bangsa ini. Dalam konteks ini,<br />setidaknya HMI mampu bergerak lebih progresif. Demonstrasi dalam konteks kebutuhan<br />arah reformasi bangsa dan negara saat ini memang penting untuk dilakukan.<br /><br />Tetapi, perlu dipikirkan ulang menyangkut strategi gerakan masa depan yang lebih maksimal<br />dalam upaya pembangunan bangsa tercinta ini. Yang jelas, HMI ke depan harus mampu<br />mengokohkan kembali gerakan intelektualnya, sehingga diharapkan HMI mampu<br />melahirkan aspek pencerahan bagi seluruh totalitas proses pembangunan bangsa ini.<br />Apapun bentuk gerakannya, karena kebenaran harus selalu menjadi satu standar<br />perjuangan yang abadi.<br /><br />Lukman Santoso Az<br />Peneliti Pada Centre for Studies of Religion and State (CSRS)<br />dan Ketua Tanfidziyah PPM Hasyim Asyarie Jogjakarta.<br /><br />Sumber: SuryaHMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-89514972980502382972008-02-05T05:23:00.000-08:002008-02-05T05:24:06.135-08:00Hari Ini 61 Tahun HMI<p style="margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 100%;">Oleh Akbar Tandjung<br /><br />Jangan Pernah Menjadi Tua<br />Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berulang tahun lagi hari ini, 5 Februari 2008. Usianya kini bertambah menjadi 61 tahun. Meski merupakan organisasi kemahasiswaan Islam tertua di Indonesia, HMI tidak pantas disebut tua. Istilah yang lebih tepat adalah memasuki tahap dewasa. Pada level inilah, hemat saya, HMI harus terus tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, HMI tidak pernah menjadi tua.<br /><br />Dengan status dewasa, tantangan yang harus dipikul memang menjadi lebih besar. Namun, tantangan itu tentu cukup berimbang dengan modal yang dimiliki, baik secara ideologi, sistem, maupun struktur organisasinya. Tinggal bagaimana potensi besar tersebut bisa dikelola secara cerdas di tengah perubahan suasana berbangsa dan bernegara saat ini.<br /><br />Panglima Besar Jenderal Soedirman pada peringatan dies natalis pertama HMI di Jogjakarta pada 1948 pernah berpesan. Ketika itu, dia berkata, HMI bukan semata-mata Himpunan Mahasiswa Islam, tapi Harapan Masyarakat Indonesia. Keyakinan beliau hendaknya tetap menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi bagi segenap kader HMI.<br /><br />Perubahan<br /><br />Awal kelahiran HMI bermula dari sekelompok mahasiswa di Kampus UII (Universitas Islam Indonesia) yang dipimpin Lafran Pane. Latar belakang pendiriannya tak lain adalah untuk memajukan syiar Islam dan memajukan bangsa Indonesia yang baru merengkuh kemerdekaan. Kelahiran HMI memang cukup banyak disemangati cita-cita kebangsaan Indonesia, selain Islam.<br /><br />Karena itu, dalam perjalanannya, ada tiga garis penting yang membingkai karakter ke-HMI-an. Ketiganya adalah keislaman, keindonesiaan, dan keintelektualan. Resultante ketiganya akan membentuk sosok-sosok insan cita, yakni kombinasi ideal dari insan akademis, insan pencipta, dan insan pengabdi.<br /><br />HMI bertanggung jawab mewujudkan cita-cita nasional sebagai bagian dari pengabdiannya terhadap Allah SWT. Dengan demikian, kader-kader HMI harus siap memberikan kontribusi. Termasuk, mengisi struktur kepemimpinan bangsa dan negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.<br /><br />Ketika reformasi bergulir, muncul otokritik tentang peran HMI. Bahkan, ada yang menyebut HMI hanya menjadi beban sejarah. Namun, dengan berani saya katakan, perjalanan sejarah HMI justru penuh dengan kiprah emas. Sejumlah momentum perubahan bangsa yang sangat penting tak pernah lepas dari kontribusi HMI.<br /><br />Pada periode 1965-1966, misalnya. HMI memelopori gerakan menentang G 30 S yang mencoba memberontak terhadap Pancasila. Bersama gerakan mahasiswa lain, HMI ikut menggulirkan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang meliputi turunkan harga barang, bubarkan PKI, dan perombakan kabinet. HMI memiliki peran yang sangat menentukan dalam menekan Bung Karno yang berpuncak pada keluarnya Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).<br /><br />Bukan hanya itu, HMI juga membidani kelahiran kelompok Cipayung pada 1972. Sebuah kelompok kerja sama lintas organisasi mahasiswa dan lintas agama. Dari sana, dideklarasikan komitmen bersama para pemuda untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, bersatu, adil-makmur, menghormati kemajemukan bangsa, dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa dunia.<br /><br />Pendirian organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 23 juli 1973 juga diwarnai peran kader-kader HMI. Sebab, ada kesadaran perlunya wadah yang mampu menghimpun potensi pemuda dari berbagai latar belakang. Wadah tersebut harus ada guna mempersiapkan pelibatan unsur pemuda dalam pembangunan nasional. Itu semua hanya segelintir karya HMI bagi bangsa dan negara.<br /><br />Jaga Terus Independensi<br /><br />Untuk tumbuh secara sehat, HMI harus tetap mengembangkan nalar kritisnya. Independensi HMI tidak boleh terpengaruh berbagai kepentingan pragmatis yang beriorientasi kekuasaan an sich. Hanya dengan idealisme itu, HMI mampu terus menjadi rumah pencerahan yang menarik.<br /><br />Secara institusi, HMI jangan tergoda, apalagi sampai terjebak untuk mengambil bagian atau masuk ke lingkaran dalam kekuasaan. Seandainya sudah selesai proses mahasiswanya dan menjadi alumni, lantas ada keterpanggilan politik, tentu boleh-boleh saja.<br /><br />Apalagi, setelah reformasi bergulir, opsi politik kian terbuka. Parpol-parpol mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang. Perkembangan itu juga membuka peluang bagi kader-kader HMI.<br /><br />Pilihan tersebut baik-baik saja, asalkan idealisme untuk menjadi politisi yang betul-betul memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara terus terjaga. HMI juga bertanggung jawab untuk terus mengingatkan KAHMI-nya agar konsisten menjaga idealisme itu.<br /><br />Tentu saja, hanya mengerdilkan HMI, jika kita beranggapan ruang pengabdian itu hanya politik. Masih banyak ladang kekaryaan lain yang sudah dirambah para alumnus HMI, mulai perguruan tinggi, lembaga pemerintah, sampai profesional. Semua sesuai panggilan jiwa masing-masing untuk memberikan pengabdian yang terbaik.<br /><br />Secara institusi, HMI mulai merasakan "kejayaannya" memasuki 1970-an. Ketika itu, ada boom intelektual Islam untuk menghimpun diri di HMI. Tak sedikit generasi itu yang kini mencatatkan diri sebagai tokoh-tokoh nasional. Tak sedikit pula di antara mereka yang sedang menduduki posisi puncak di sejumlah lembaga negara. Mereka semua merupakan produk pengaderan HMI pada rentang 20 atau 25 tahun lalu.<br /><br />Pertanyaannya, sudah siapkah kader-kader HMI yang kini sedang berproses di kampus-kampus untuk menyongsong masanya? Dengan persaingan yang semakin tajam dan ketat, masa depan jelas tidak mungkin lebih gampang. Makanya, HMI harus mempersiapkan diri dan menyesuaikan ragam metode pengaderannya. Sebab, tantangan yang akan dihadapi jauh lebih bersifat kualitatif.<br /><br />Pada akhirnya, kualitas SDM sangat menentukan. Kesadaran untuk berkompetisi secara sehat dan terbuka harus dimiliki kader-kader HMI. Kultur kompetisi itu bisa dimulai dengan belajar memelihara basis dan menghadapi kompetitor baru di kampus secara elegan.<br /><br />Produktivitas dan kreativitas dengan sendirinya akan terasah melalui proses tersebut. Sebab, menjaga basis hanya bisa dilakukan dengan berkiprah secara konkret dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, baik itu yang bersifat student need maupun student interest. Intinya, HMI jangan sampai lepas dari kampus dan lupa jati dirinya. Di kampus, HMI harus memperlihatkan perannya. Selamat dies natalis ke-61. (**)<br /><br />Dr Akbar Tandjung, mantan ketua umum PB HMI</span></span></p><p style="margin-bottom: 0in;"><br /></p><span style="font-family: georgia;"><span style="font-size: 100%;">Sumber: Jawa Pos</span></span>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-22863996346641985262008-01-30T10:58:00.000-08:002008-12-11T19:53:45.937-08:00In Memoriam - The Smiling General<p><object height="355" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/tNwZA9hpT1U&rel=1"><param name="wmode" value="transparent"><embed src="http://www.youtube.com/v/tNwZA9hpT1U&rel=1" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="355" width="425"></embed></object></p><p><br /></p><p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R6DJXes6YbI/AAAAAAAAAFU/nyg7P3n8ap8/s1600-h/pak_harto_ibu_tien2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://2.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R6DJXes6YbI/AAAAAAAAAFU/nyg7P3n8ap8/s320/pak_harto_ibu_tien2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5161346578182201778" border="0" /></a>Senyum itu kini tak ada lagi. Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaik nya. Jendral (Purn.) Soeharto, berpulang ke rahmatullah, 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB.</p><p>8 Juni 1921, Soeharto dilahirkan di desa Kemusuk, dusun terpencil di daerah Argomulyo, Godean, sebelah barat kota Yogyakarta. Ayahnya bernama Kertosudiro, berprofesi sebagai ulu-ulu, pengatur pintu air. Sedangkan ibunya bernama Sukirah, seorang ibu rumah tangga. Hubungan yang kurang harmonis menyebabkan kedua orangtua Soeharto bercerai, kemudian masing-masing menikah lagi.</p><p>Belum genap berumur empat puluh hari, Soeharto dititipkan ibunya, Sukirah, pada Mbah Kromodiryo, dukun yang membantu persalinan, karena sakit dan tidak dapat menyusui. Pada usia empat tahun, Soeharto diambil kembali oleh Sukirah, dan tinggal bersama dengan Pak Atmopawiro, ayah tirinya.</p><p>Ketika akan bersekolah, Soeharto berpindah-pindah pula. Mulanya di sekolah Desa Puluhan, di daerah Godean. Lalu pindah ke sekolah di Pedes, karena ibu bersama ayah tiri pindah rumah ke Kemusuk Kidul. </p><p>Melihat gelagat yang kurang baik, akhirnya Kertosudiro menitipkan Soeharto pada adik perempuan satu-satunya, yang bersuamikan seorang mantri tani bernama Bapak Prawirowihardjo. Pada keluarga inilah, Soeharto kemudian menyelesaikan pendidikannya setingkat SMP di sekolah schakel Muhammadiyah. Karena tidak ada biaya, Soeharto urung melanjutkan sekolahnya. </p><p>Kemudian, Soeharto melamar masuk KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger - Tentara Kerajaan Hindia Belanda) hingga ia berpangkat sersan. Sejak itu karier militer Soeharto melejit. Ketika Belanda menyerah pada tanggal 8 Maret 1942, oleh Jepang, KNIL berubah nama menjadi PETA (Pembela Tanah Air). Soeharto yang sudah berpangkat sersan, dianjurkan untuk mendaftarkan diri ke PETA. Pada tahun 1944, Soeharto menyelesaikan pelajaran strategi dan taktik perang.</p><p>Pemberontakan PETA di Blitar, membuat Jepang ingin membersihkan korps perwira PETA di perbagai tempat. Waktu itu, perang Pasifik sudah mulai mendekati akhir. Pada tanggal 17 Agustus 1945, hari Jumat Legi, bulan puasa, pukul 10.00, Bung Karno dan Bung Hatta, atas nama rakyat, memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.</p><p>Soeharto kemudian mengumpulkan beberapa rekan mantan anggota PETA, dan membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang merupakan cikal bakal TNI (Tentara Nasional Indonesia). Soeharto beberapa kali terlibat pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia, termasuk berhasil menduduki kota Yogyakarta selama enam jam yang terkenal dengan peristiwa Serangan Umum Satu Maret, tahun 1949.</p><p><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPKBprPnYfueOUqQRBi3hnRU4Wd_EHWhVm3z5IOYxqcxs9ZBq4vydNQbjISg3HALlGnbpfA5urHg4isXSrTfTmHRmhINs1z-8FieADiErUm_2VpDNUyVghS7RnnXK6R4kK9NPHrtq_nbag/s1600-h/soeharto_opgebaart_214647a.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPKBprPnYfueOUqQRBi3hnRU4Wd_EHWhVm3z5IOYxqcxs9ZBq4vydNQbjISg3HALlGnbpfA5urHg4isXSrTfTmHRmhINs1z-8FieADiErUm_2VpDNUyVghS7RnnXK6R4kK9NPHrtq_nbag/s320/soeharto_opgebaart_214647a.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5160935441136449474" border="0" /></a>Sampai peristiwa pemberontakan G-30S/PKI tahun 1965, menghantarkan Soeharto yang kala itu berpangkat Letnan Kolonel, sebagai pengemban tampuk pemerintahan Indonesia menggantikan Presiden Soekarno. Tahun 1967 merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia dan hidup seorang jenderal bernama Soeharto. Sesuai Surat Perintah Sebelas Maret, Pak Harto mulai menggantikan Bung Karno sebagai pejabat presiden. Setahun kemudian tepatnya Maret 1968, Pak Harto disahkan sebagai presiden kedua Indonesia oleh Majelis Permusyarawatan Rakyat Sementara.</p><p>Setelah 32 tahun memerintah, pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto terpaksa lengser setelah sebelumnya terjadi demonstrasi besar-besaran menuntut Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden.</p><p>Dibalik segala kontroversial yang santer berhembus memojokkan dirinya, Soeharto pada masa pemerintahannya telah berhasil membawa Indonesia ke jaman keemasan pada dekade 80-an dengan program swasembada pangan. Sehingga Soeharto dijuluki Bapak Pembangunan. </p><p>Di bidang kesehatan, Soeharto memulai kampanye Keluarga Berencana untuk mengendalikan jumlah penduduk. Program yang dinilai sukses secara internasional ini menjadikan Indonesia sebagai negara percontohan dan mendapat penghargaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Tahun 80-an hingga 90-an, Indonesia mengalami kejayaan ekonomi. Indonesia menjadi negara yang disegani di Asia, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi diatas tujuh persen.</p><p>Oleh pers mancanegara, Soeharto dijuluki <em>The Smiling General.</em> Sosoknya masih misterius hingga ajal menjemput.</p><p>Selamat jalan Pak. Selamat jalan<em> the smiling general.<br /></em></p>Sumber: www.liputan6.com, www.soehartocenter.comHMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-74510910340046420252008-01-17T19:11:00.000-08:002008-12-11T19:53:46.104-08:00Dukung Pilkada Langsung untuk Terterapkannya Syariah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R5Aa5xOrHXI/AAAAAAAAAFM/BhO-p27M3_c/s1600-h/logo+pilkada.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R5Aa5xOrHXI/AAAAAAAAAFM/BhO-p27M3_c/s320/logo+pilkada.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156651153108966770" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Awasi Pilkada Langsung!<br />Dukung calon yang lebih baik kerjanya!<br />Dukung calon yang memihak rakyat!<br />Dukung calon yang bersih dari KKN!<br />Dukung calon yang lebih dekat atau mendukung formalisasi syariat Islam!<span style="font-size:100%;"><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php" target="_blank" onclick="window.open('http://www.addthis.com/bookmark.php?wt=nw&pub=bobsg&url='+encodeURIComponent(location.href)+'&title='+encodeURIComponent(document.title), 'addthis', 'scrollbars=yes,menubar=no,width=620,height=520,resizable=yes,toolbar=no,location=no,status=no,screenX=200,screenY=100,left=200,top=100'); return false;" title="Bookmark using any bookmark manager!"><br /></a></span>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-82462657031213007612008-01-17T13:00:00.000-08:002008-02-05T05:13:05.864-08:00Risalah Pergerakan MahasiswaAssalamu ‘alaikum Wr Wb<br /><br />Sahabat, alhamdulillah buku Saya berjudul “Risalah Pergerakan Mahasiswa” sudah terbit. Kata Pengantar dari Dr H M Hidayat Nur Wahid, MA. Penerbitnya INDYDEC Press.<br /><br />Berikut ini adalah komentar tentang buku tersebut:<br /><br />“Dengan bahasa yang mudah dicerna, Indra mengupas pergerakan mahasiswa secara komprehensif: mulai dari sejarah, nilai-nilai/etika yang harus dianut sampai ke hal-hal praktis seperti musyawarah dan manajemen aksi (baca: demonstrasi). Sebuah buku yang wajib dibaca oleh para mahasiswa yang ingin jadi aktifis pergerakan!”<br />Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir., DEA., Rektor Universitas Padjadjaran<br /><br />“Sang penulis tahu betul apa yang ditulisnya. Sesungguhnya ia hanya menuliskan apa yang telah dilakukannya. Karenanya amat detail dan penuh semangat. Tapi disinilah kelebihan buku ini; mudah dicerna dan diimplementasikan. Dan yang terpenting mampu menularkan gelora perjuangan gerakan mahasiswa dari generasi ke generasi, dari kampus ke kampus, bahkan dari negara ke negara.<br />Buku ini juga melepas dahaga dari kemarau panjang gerakan mahasiswa. Dunia kampus kini terasa kian pragmatis, materialistik, bahkan hedonistik. Kampus kian gersang dari igauan idealistik. Penulis seperti tengah mengumpulkan serpihan yang tersisa. Ia ingin membangunnya kembali, sebelum semua akar-akar pergerakan dan jiwa juang akhirnya meranggas dan tercerabut dari jati diri mahasiswa. Semoga apa yang diupayakan menjadi momentum kebangkitan. Terus berjuang!!!”<br />Mustafa Kamal, S.S., Anggota DPR-RI 2004-2009<br /><br />“Inilah buku yang telah lama dinanti. Kehadirannya diharapkan mampu mengalirkan atmosfir baru pergerakan, dimana pergerakan pemuda akan senantiasa hidup dan menjadi oase semangat dalam rangka rekonstruksi peradaban umat manusia. Keterpaduan gerakan pemuda dan mahasiswa akan menjadi garda terdepan arus perubahan menuju perbaikan. Saatnya mengembalikan kepahlawanan pemuda kita. Ar rajulu ibnu bi’atihi!!!”<br />Tri Wahyu Yunianto, Presiden BEM STT Telkom 2005-2006, Direktur Kajian & Advokasi INDYDEC.<br /><br />“Buku yang ditulis oleh Indra Kusumah ini menginspirasi sebuah fase gerakan mahasiswa dengan keunikan yang khas dan pendekatan berbeda dari fase gerakan sebelumnya. Keunikan khas dari buku ini adalah keberanian penulis meramu tiga pilar gerakan mahasiswa: agama, idealisme dan responsif terhadap isu-isu aktual kemasyarakatan. Sedangkan pendekatan yang berbeda dari fase gerakan sebelumnya terletak pada pola gerakan yang tertib, terkendali, dan memiliki visi yang responsif, tidak radikal namun tetap militan. Buku ini disajikan dengan tutur dan bahasa yang mengalir, sangat baik dijadikan referensi bagi para mahasiswa dan aktifis post 98 yang memiliki tantangan gerakan yang lebih kompleks.”<br />Muradi, Mantan Kordinator Forum Mahasiswa Bandung tahun 1998, Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran.<br /><br />“Menjadi bagian dari sebuah pergerakan benar-benar telah terasa oleh penulis. Tanggung jawab moral terhadap keberlangsungan pergerakan pemuda telah mendorong penulis membuat buku ini. Buku yang bisa menjadi referensi bagi pemuda/kaum pergerakan untuk membangun peradaban yang lebih baik. Semoga buku ini bisa menjadi stimulus bagi lahirnya peradaban madani. Hidup mahasiswa!”<br />Rizal Tanzil Rahman, Presiden BEM STT Tekstil 2005-2006.<br /><br />“Cerdas dan lugas! Kepada mereka yang ingin menjadi penyelamat masyarakat sejati, bacalah buku ini!”<br />Johan Khan, Aktifis Pergerakan Mahasiswa BEM Se-Bandung Raya.<br /><br />Bagi yang berminat, bisa memesan ke Saudara Rizal Tanzil, SST (Sekjen INDYDEC) dengan nomor kontak 081573086106.<br /><br />Apabila ada yang berminat sharing atau bedah buku yang terkait penulisnya, bisa langsung menghubungi Saya. Atas perhatian sahabat semua, Saya ucapkan terima kasih.<br /><br />Indra Kusumah<br />HP : 0817225952.<br />e-mail : i_kusumah@yahoo.com<br />Blog : indra-kusumah.blogspot.com<span style="font-size:100%;"><a href="http://www.addthis.com/bookmark.php" target="_blank" onclick="window.open('http://www.addthis.com/bookmark.php?wt=nw&pub=bobsg&url='+encodeURIComponent(location.href)+'&title='+encodeURIComponent(document.title), 'addthis', 'scrollbars=yes,menubar=no,width=620,height=520,resizable=yes,toolbar=no,location=no,status=no,screenX=200,screenY=100,left=200,top=100'); return false;" title="Bookmark using any bookmark manager!"><br /></a></span>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-975019832542937602008-01-07T08:34:00.000-08:002008-12-11T19:53:46.250-08:00PKI<b><object height="355" width="425"><param name="wmode" value="transparent"><embed src="http://www.youtube.com/v/w5PGqVAE8ew&rel=1" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="355" width="425"></embed></object></b><b><br /><br /></b><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R4JVYxOrHUI/AAAAAAAAAEs/hIrPprlj8HQ/s1600-h/200px-Hammer_and_sickle.svg.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://3.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R4JVYxOrHUI/AAAAAAAAAEs/hIrPprlj8HQ/s320/200px-Hammer_and_sickle.svg.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5152774807685373250" border="0" /></a><b>Partai Komunis Indonesia</b> (<b>PKI</b>) adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik" title="Partai politik">partai politik</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> yang berideologi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunis" title="Komunis">komunis</a>. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melakukan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1926" title="1926">1926</a>, mendalangi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Madiun" title="Peristiwa Madiun">pemberontakan PKI Madiun</a> pada tahun 1948 dan dicap oleh rezim Orde Baru ikut mendalangi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_G30S" title="Pemberontakan G30S">pemberontakan G30S</a> pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1965" title="1965">1965</a>. Namun tuduhan dalang PKI dalam pemberontakan tahun 1965 tidak pernah terbukti secara tuntas, dan masih dipertanyakan seberapa jauh kebenaran tuduhan bahwa pemberontakan itu didalangi PKI. Sumber luar memberikan fakta lain bahwa PKI tahun 1965 tidak terlibat, melainkan didalangi oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto" title="Soeharto">Soeharto</a> (dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/CIA" title="CIA">CIA</a>). Hal ini masih diperdebatkan oleh golongan liberal, mantan anggota PKI dan beberapa orang yang lolos dari pembantaian anti PKI.<br /><p>Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Henk_Sneevliet" title="Henk Sneevliet">Henk Sneevliet</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1914" title="1914">1914</a>, dengan nama <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indische_Sociaal-Democratische_Vereeniging&action=edit" class="new" title="Indische Sociaal-Democratische Vereeniging">Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV)</a> (atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda.<a href="http://www.marxist.com/Asia/earlyPKI.html" class="external autonumber" title="http://www.marxist.com/Asia/earlyPKI.html" rel="nofollow">[1]</a></p> <p>Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "<i>Het Vrije Woord</i>" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adolf_Baars&action=edit" class="new" title="Adolf Baars">Adolf Baars</a>.</p> <p>Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1917" title="1917">1917</a>, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.</p> <p>Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdika".</p> <p>Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Oktober" title="Revolusi Oktober">Revolusi Oktober</a> seperti yang terjadi di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusia" title="Rusia">Rusia</a> harus diikuti di Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dewan_soviet&action=edit" class="new" title="Dewan soviet">dewan soviet</a>. Para penguasa kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.</p> <p>ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soeara_Ra%E2%80%99jat&action=edit" class="new" title="Soeara Ra’jat">Soeara Ra’jat</a>. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1919" title="1919">1919</a>, ISDV hanya mempunyai 25 orang Belanda di antara anggotanya, dari jumlah keseluruhan kurang dari 400 orang anggota.</p><p>Pada Kongres ISDV di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semarang" title="Semarang">Semarang</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mei" title="Mei">Mei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1920" title="1920">1920</a>), nama organisasi ini diubah menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perserikatan_Komunis_di_Hindia&action=edit" class="new" title="Perserikatan Komunis di Hindia">Perserikatan Komunis di Hindia</a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semaun" title="Semaun">Semaun</a> diangkat sebagai ketua partai.</p> <p>PKH adalah partai komunis pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Henk_Sneevliet" title="Henk Sneevliet">Henk Sneevliet</a> mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1920" title="1920">1920</a>.</p> <p>Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1924" title="1924">1924</a> nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi <b>Partai Komunis Indonesia</b> (PKI).</p><p>Pada November <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1926" title="1926">1926</a> PKI memimpin pemberontakan melawan pemerintahan kolonial di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Barat" title="Sumatra Barat">Sumatra Barat</a>. PKI mengumumkan terbentuknya sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik" title="Republik">republik</a>. Pemberontakan ini dihancurkan dengan brutal oleh penguasa kolonial. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Boven_Digul" title="Boven Digul">boven Digul</a>, sebuah kamp tahanan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papua" title="Papua">Papua</a>.<a href="http://www.independent-bangladesh.com/news/may/20/20052005ed.htm" class="external autonumber" title="http://www.independent-bangladesh.com/news/may/20/20052005ed.htm" rel="nofollow">[2]</a> Beberapa orang meninggal di dalam tahanan. Banyak aktivis politik non-komunis yang juga menjadi sasaran pemerintahan kolonial, dengan alasan menindas pemberontakan kaum komunis. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1927" title="1927">1927</a> PKI dinyatakan terlarang oleh pemerintahan Belanda. Karena itu, PKI kemudian bergerak di bawah tanah.</p>Pada masa awal pelarangan ini, PKI berusaha untuk tidak menonjolkan diri, terutama karena banyak dari pemimpinnya yang dipenjarakan. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1935" title="1935">1935</a> pemimpin PKI Musso kembali dari pembuangan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moskwa" title="Moskwa">Moskwa</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Soviet" title="Uni Soviet">Uni Soviet</a>, untuk menata kembali PKI dalam gerakannya di bawh tanah. Namun Musso hanya tinggal sebentar di Indonesia. Kini PKI bergerak dalam berbagai front, seperti misalnya <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerindo&action=edit" class="new" title="Gerindo">Gerindo</a> dan serikat-serikat buruh. Di Belanda, PKI mulai bergerak di antara mahasiswa-mahasiswa Indonesia di kalangan organisasi nasionalis, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perhimpoenan_Indonesia" title="Perhimpoenan Indonesia">Perhimpoenan Indonesia</a> , yang tak lama kemudian berada di dalam kontrol PKI.<a href="http://www.marxists.org/indonesia/indones/pkihist.htm" class="external autonumber" title="http://www.marxists.org/indonesia/indones/pkihist.htm" rel="nofollow">[3]</a><p>Setelah pemerintahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> menyerah kalah kepada Tentara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sekutu" title="Sekutu">Sekutu</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, PKI muncul kembali di panggung politik Indonesia dan ikut serta secara aktif dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan nasional. Banyak satuan-satuan bersenjata yang berada di bawah kontrol ataupun pengaruh PKI. Meskipun milisi-milisi PKI memainkan peranan penting dalam perlawanan terhadap Belanda, Soekarno khawatir bahwa semakin kuatnya pengaruh PKI akhirnya akan mengancam posisinya. Lain daripada itu, perkembangan PKI dirasakan sangat mengancam kelompok-kelompok <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sayap_kanan" title="Sayap kanan">kanan</a> dalam dunia politik Indonesia, maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika Serikat">Amerika Serikat</a>.</p><p>Pada Februari 1948 PKI dan unsur-unsur kiri dari Partai Sosialis Indonesia membentuk sebuah front bersama, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Front_Demokratis_Rakjat&action=edit" class="new" title="Front Demokratis Rakjat">Front Demokratis Rakjat</a>. Front ini tidak bertahan lama, namun unsur-unsur kiri Psi kemudian bergabung dengan PKI. Pada saat ini milisi-milisi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pesindo&action=edit" class="new" title="Pesindo">Pesindo</a> berada di bawah kontrol PKI.</p> <p>Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/11_Agustus" title="11 Agustus">11 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1948" title="1948">1948</a> Musso kembali ke Jakarta setelah mengembara selama 12 tahun di Uni Soviet. Politbiro PKI dibentuk kembali, dengan pemimpinnya antara lain <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dipa_Nusantara_Aidit" title="Dipa Nusantara Aidit">Dipa Nusantara Aidit</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=M.H._Lukman&action=edit" class="new" title="M.H. Lukman">M.H. Lukman</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Njoto&action=edit" class="new" title="Njoto">Njoto</a>.</p> <p>Setelah penandatanganan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Renville" title="Perjanjian Renville">Perjanjian Renville</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1948" title="1948">1948</a>), banyak satuan-satuan bersenjata republiken yang kembali dari daerah-daerah konflik. Hal ini memberikan rasa percaya diri di kalangan kelompok sayap kanan Indonesia bahwa mereka akan mampu menandingi PKI secara militer. Satuan-satuan gerilya dan milisi yang berada di bawah pengaruh PKI diperintahkan untuk membubarkan diri. Di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Madiun" title="Madiun">Madiun</a>, sekelompok militer yang dipengaruhi PKI yang menolak perintah perlucutan senjata tersebut dibunuh pada bulan September tahun yang sama. Pembunuhan ini menimbulkan pemberontakan bersenjata. Hal ini menimbulkan alasan untuk menekan PKI. Sumber-sumber militer menyatakan bahwa PKI telah memproklamasikan pembentukan “Republik Soviet Indonesia” pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/18_September" title="18 September">18 September</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1948" title="1948">1948</a> dengan Musso sebagai presidennya dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Sjarifuddin" title="Amir Sjarifuddin">Amir Sjarifuddin</a> sebagai perdana menterinya. Pada saat yang sama PKI menyatakan menolak pemberontakan itu dan menyerukan agar masyarakat tetap tenang. Pemberontakan ini ditindas oleh pasukan-pasukan republik, dan PKI kembali mengalami masa penindasan. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/30_September" title="30 September">30 September</a> Madiun berhasil dikuasai oleh pasukan-pasukan Republik dari Divisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kodam_III/Siliwangi" title="Kodam III/Siliwangi">Siliwangi</a>. Beribu-ribu kader partai dibunuh dan 36.000 orang dipenjarakan. Di antara mereka yang dibunuh termasuk Musso yang dibunuh pada 31 Oktober dengan alasan bahwa ia berusaha melarikan diri dari penjara. Amir Sjarifuddin, tokoh Partai Sosialis Indonesia, pun dibunuh pada peristiwa berdarah ini. Aidit dan Lukman mengungsi ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Tiongkok" title="Republik Rakyat Tiongkok">Republik Rakyat Tiongkok</a>. Namun PKI tidak dilarang dan terus berfungsi. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1949" title="1949">1949</a> partai ini mulai dibangun kembali.</p><p>Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950" title="1950">1950</a>, PKI memulai kembali kegiatan penerbitannya, dengan organ-organ utamanya yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Harian_Rakjat&action=edit" class="new" title="Harian Rakjat">Harian Rakjat</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bintang_Merah&action=edit" class="new" title="Bintang Merah">Bintang Merah</a>. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950-an" title="1950-an">1950-an</a>, PKI mengambil posisi sebagai partai nasionalis di bawah pimpinan D.N. Aidit, dan mendukung kebijakan-kebijakan anti kolonialis dan anti Barat yang diambil oleh Presiden Soekarno. Adit dan kelompok di sekitarnya, termasuk pemimpin-pemimpin muda seperti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sudisman&action=edit" class="new" title="Sudisman">Sudisman</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lukman&action=edit" class="new" title="Lukman">Lukman</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Njoto&action=edit" class="new" title="Njoto">Njoto</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakirman&action=edit" class="new" title="Sakirman">Sakirman</a>, menguasai pimpinan partai pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1951" title="1951">1951</a>. Pada saat itu, tak satupun di antara mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Di bawah Aidit, PKI berkembang dengan sangat cepat, dari sekitar 3.000-5.000 anggota pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1950" title="1950">1950</a>, menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=165_000&action=edit" class="new" title="165 000">165 000</a> pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1954" title="1954">1954</a> dan bahkan 1,5 juta pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1959" title="1959">1959</a>. <a href="http://archive.workersliberty.org/wlmags/wl61/indonesi.htm" class="external autonumber" title="http://archive.workersliberty.org/wlmags/wl61/indonesi.htm" rel="nofollow">[4]</a></p> <p>Pada Agustus 1951, PKI memimpin serangkaian pemogokan militan, yang diikuti oleh tindakan-tindakan tegas terhadap PKI di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Medan" title="Medan">Medan</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta">Jakarta</a>. Akibatnya, para pemimpin PKI kembali bergerak di bawah tanah untuk sementara waktu.</p><p>Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilu_1955" title="Pemilu 1955">pemilu 1955</a>, PKI menempati tempat keempat dengan 16% dari keseluruhan suara. Partai ini memperoleh 39 kursi (dari 257 kursi yang diperebutkan) dan 80 dari 514 kursi di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Konstituante" title="Dewan Konstituante">Dewan Konstituante</a>.</p> <p>Perlawanan terhadap kontrol Belanda atas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papua" title="Papua">Papua</a> merupakan masalah yang seringkali diangkat oleh PKI selama tahun 1950-an.</p> <p>Pada Juli <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1957" title="1957">1957</a>, kantor PKI di Jakarta diserang dengan granat. Pada bulan yang sama PKI memperoleh banyak kemajuan dalam pemilihan-pemilihan di kota-kota. Pada September tahun yang sama, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masjumi" title="Masjumi">Masjumi</a> secara terbuka menuntut supaya PKI dilarang.<a href="http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah09.shtml" class="external autonumber" title="http://www.gimonca.com/sejarah/sejarah09.shtml" rel="nofollow">[5]</a></p> <p>Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_Desember" title="3 Desember">3 Desember</a>, serikat-serikat buruh, yang pada umumnya berada di bawah pengaruh PKI, mulai menguasai perusahaan-perusahaan milik Belanda. Penguasaan ini merintis nasionalisasi atas perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh asing. Perjuangan melawan para kapitalis asing memberikan PKI kesempatan untuk menampilkan diri sebagai sebuah partai nasional.</p> <p>Pada Februari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1958" title="1958">1958</a> terjadi sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pro Amerika Serikat di kalangan militer dan politik sayap kanan. Para pemberontak, yang berbasis di Sumatra dan Sulawesi, mengumumkan pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/15_Februari" title="15 Februari">15 Februari</a> terbentuknya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_Revolusioner_Republik_Indonesia" title="Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia">Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia</a> (PRRI). Pemerintahan yang disebut revolusioner ini segera menangkapi ribuan kader PKI di wilayah-wilayah yang berada di bawah kontrol mereka. PKI mendukung upaya-upaya Soekarno untuk memadamkan pemberontakan ini, termasuk pemberlakuan Undang-Undang Darurat. Pemberontakan ini pada akhirnya berhasil dipadamkan.</p> <p>Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1959" title="1959">1959</a> militer berusaha menghalangi diselenggarakannya kongres PKI. Namun demikian, kongres ini berlangsung sesuai dengan jadwal, dan Presiden Soekarno sendiri menyampaikan sambutannya. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1960" title="1960">1960</a>, Soekarno melancarkan slogan <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasakom" title="Nasakom">Nasakom</a></b>, yang merupakan singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Dengan demikian peranan PKI sebagai mitra dalam politik Soekarno dilembagakan. PKI membalasnya dengan menanggapi konsep Nasakom secara positif, dan melihatnya sebagai sebuah front bersatu yang multi-kelas.</p> <p>Meskipun PKI mendukung Sukarno, ia tidak kehilangan otonomi politiknya. Pada Maret <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1960" title="1960">1960</a>, PKI mengecam penanganan anggaran yang tidak demokratis oleh Soekarno. Pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/8_Juli" title="8 Juli">8 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1960" title="1960">1960</a>, Harian Rakjat memuat sebuah artikel yang kritis terhadap pemerintah. Para pemimpin PKI ditangkap oleh militer, namun kemudian dibebaskan kembali atas perintah Soekarno.</p> <p>Ketika gagasan tentang Malaysia berkembang, PKI maupun Partai Komunis Malaya menolaknya.</p> <p>Dengan berkembangnya dukungan dan keanggotaan yang mencapai 3 juta orang pada 1965, PKI menjadi partai komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. Partai itu mempunyai basis yang kuat dalam sejumlah organisasi massa, seperti SOBSI (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sentral_Organisasi_Buruh_Seluruh_Indonesia&action=edit" class="new" title="Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia">Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia</a>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuda_Rakyat" title="Pemuda Rakyat">Pemuda Rakyat</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gerwani" title="Gerwani">Gerwani</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barisan_Tani_Indonesia&action=edit" class="new" title="Barisan Tani Indonesia">Barisan Tani Indonesia</a> (BTI), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Kebudayaan_Rakyat" title="Lembaga Kebudayaan Rakyat">Lembaga Kebudayaan Rakyat</a> (Lekra) dan Himpunan Sarjana Indonesia (HSI). Menurut perkiraan, seluruh anggota partai dan organisasi-organisasi yang berada di bawah payungnya mungkin mencapai seperlima dari seluruh rakyat Indonesia.</p> <p>Pada Maret <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1962" title="1962">1962</a>, PKI bergabung dengan pemerintah. Para pemimpin PKI, Aidit dan Njoto, diangkat menjadi menteri penasihat. Pada bulan April, PKI menyelenggarakan kongres partainya. Pada 1963, pemerintah Malaysia, Indonesia dan Filipina terlibat dalam pembahasan tentang pertikaian wilayah dan kemungkinan tentang pembentukan sebuah Konfederasi Maphilindo, sebuah gagasan yang dikemukakan oleh presiden Filipina, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diosdado_Macapagal" title="Diosdado Macapagal">Diosdado Macapagal</a>. PKI menolak gagasan pembentukan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maphilindo&action=edit" class="new" title="Maphilindo">Maphilindo</a> dan federasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia">Malaysia</a>. Para anggota PKI yang militan menyeberang masuk ke Malaysia dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran dengan pasukan-pasukan Britania dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia" title="Australia">Australia</a>. Sebagian kelompok berhasil mencapai Malaya, lalu bergabung dalam perjuangan di sana. Namun demikian, kebanyakan dari mereka ditangkap begitu tiba. Kebanyakan dari satuan-satuan tempur PKI aktif di wilayah perbatasan di Kalimantan.</p> <p>Pada Januari 1954, PKI mulai menyita hak milik Britania kepunyaan perusahaan-perusahaan Britania di Indonesia.</p><p>Dengan alasan 'keterlibatan PKI dalam G30S', partai ini dilarang oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangkopkamtib" title="Pangkopkamtib">Pangkopkamtib</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto" title="Soeharto">Soeharto</a> pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/12_Maret" title="12 Maret">12 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1966" title="1966">1966</a>, setelah mendapat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Perintah_Sebelas_Maret" title="Surat Perintah Sebelas Maret">Surat Perintah Sebelas Maret</a> dari Presiden <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Soekarno</a>.</p> <p>Setelah itu bermula sebuah sejarah hitam bangsa Indonesia di mana ribuan orang tak bersalah -- terutama di pulau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali" title="Bali">Bali</a> -- dibantai secara sia-sia karena dituduh komunis.</p> <p>Menurut beberapa sumber antara 500.000 jiwa sampai 2 juta jiwa tewas dibunuh. Ribuan lainnya mendekam di penjara atau dibuang ke pulau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Buru" title="Pulau Buru">Buru</a>.</p> <p>Sebuah upaya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rekonsiliasi" title="Rekonsiliasi">rekonsiliasi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rehabilitasi&action=edit" class="new" title="Rehabilitasi">rehabilitasi</a> yang diprakarsai oleh (mantan) presiden <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gus_Dur" title="Gus Dur">Gus Dur</a>, ketika ia masih menjabat sebagai presiden diprotes beberapa partai, terutama yang berlatar belakang agama di Indonesia. Usul rekonsiliasi oleh Gus Dur telah membuka kesempatan bagi orang-orang yang masih percaya pada ideologi berhaluan kiri untuk kembali aktif dalam politik Indonesia.</p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-67369652783150939732008-01-07T08:01:00.001-08:002008-12-11T19:53:46.401-08:00Khilafah Islamiyah<object height="355" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/qWafH0faQJk&rel=1"><param name="wmode" value="transparent"><embed src="http://www.youtube.com/v/qWafH0faQJk&rel=1" type="application/x-shockwave-flash" wmode="transparent" height="355" width="425"></embed></object><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R4JNHBOrHTI/AAAAAAAAAEk/cH1QlBOvUKY/s1600-h/Age_of_Caliphs.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://4.bp.blogspot.com/_3RODOyRBQug/R4JNHBOrHTI/AAAAAAAAAEk/cH1QlBOvUKY/s320/Age_of_Caliphs.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5152765706649673010" border="0" /></a><b><strong class="selflink">Khalifah</strong></b> adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a> setelah wafatnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Muhammad_SAW" title="Nabi Muhammad SAW">Nabi Muhammad SAW</a> (570–632). Kata "Khalifah" (خليفة Khalīfah) sendiri dapat diterjemahkan sebagai "pengganti" atau "perwakilan". Pada awal keberadaannya, para pemimpin islam ini menyebut diri mereka sebagai "Khalifat Allah", yang berarti perwakilan Allah (Tuhan). Akan tetapi pada perkembangannya sebutan ini diganti menjadi "Khalifat rasul Allah" (yang berarti "pengganti Nabi Allah") yang kemudian menjadi sebutan standar untuk menggantikan "Khalifat Allah". Meskipun begitu, beberapa akademis memilih untuk menyebut "Khalīfah" sebagai pemimpin umat islam tersebut. <p>Khalifah juga sering disebut sebagai <i>Amīr al-Mu'minīn</i> (أمير المؤمنين) atau "pemimpin orang yang beriman", atau "pemimpin umat muslim", yang terkadang disingkat menjadi "emir" atau "amir".</p> <p>Setelah kepemimpinan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khulafaur_Rasyidin" title="Khulafaur Rasyidin">Khulafaur Rasyidin</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakar" title="Abu Bakar">Abu Bakar</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umar_bin_Khattab" title="Umar bin Khattab">Umar bin Khattab</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Utsman_bin_Affan" title="Utsman bin Affan">Utsman bin Affan</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abi_Thalib" title="Ali bin Abi Thalib">Ali bin Abi Thalib</a>), kekhalifahan yang dipegang berturut-turut oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_Umayyah" title="Bani Umayyah">Bani Umayyah</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_Abbasiyah" title="Bani Abbasiyah">Bani Abbasiyah</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bani_Usmaniyah&action=edit" class="new" title="Bani Usmaniyah">Bani Usmaniyah</a>, dan beberapa khalifah kecil, berhasil meluaskan kekuasaannya sampai ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol" title="Spanyol">Spanyol</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Utara" title="Afrika Utara">Afrika Utara</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir" title="Mesir">Mesir</a>.</p> <p>Khalifah berperan sebagai kepala ummat baik urusan negara maupun urusan agama. mekanisme pengangkatan dilakukan baik dengan penunjukkan ataupun majelis <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Syura%27&action=edit" class="new" title="Syura'">Syura'</a> yang merupakan majelis <i>Ahlul Ilmi wal Aqdi</i> yakni ahli Ilmu (khususnya keagamaan) dan mengerti permasalahan ummat. Sedangkan <b>Khilafah</b> adalah nama sebuah system pemerintahan yang begitu khas, dengan menggunakan Islam sebagai Ideologi serta undang-undangnya mengacu kepada Al-Quran & Hadist.</p> <p>Secara ringkas, Imam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taqiyyuddin_An_Nabhani" title="Taqiyyuddin An Nabhani">Taqiyyuddin An Nabhani</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1907" title="1907">1907</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1977" title="1977">1977</a>) mendefinisikan <b>Daulah Khilafah</b> sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam dan mengembang risalah Islam ke seluruh penjuru dunia (Imam Taqiyyuddin An Nabhani, <i>Nizhamul Hukmi fil Islam</i>, hal. 17). Dari definisi ini, jelas bahwa Daulah Khilafah adalah hanya satu untuk seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia" title="Dunia">dunia</a>.</p> <p>Jabatan dan pemerintahan Khalifah berakhir dan dibubarkan dengan pendirian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Turki" title="Republik Turki">Republik Turki</a> pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_Maret" title="3 Maret">3 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1924" title="1924">1924</a> ditandai dengan pengambilalihan kekuasaan dan wilayah kekhalifahan oleh <b>Majelis Besar Nasional Turki</b>, yang kemudian digantikan oleh <b>Kepresidenan Masalah Keagamaan</b> (<i>The Presidency of Religious Affairs</i>) atau sering disebut sebagai <b>Diyainah</b>.</p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4028538915241232562.post-7539282739799638852008-01-07T07:15:00.000-08:002008-02-05T05:14:43.986-08:00Pejuang Syariah dan Khilafah Islam = Al-QaedaBangsa Barat kini telah jelas menyamakan para pejuang syariah dan Khilafah Islam dengan Al-Qaeda yang mereka sebut teroris. Keterangannya berikut ini yang ada di Russiablog.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Al-Qaeda Kills Russian Engineer in Algeria<br /></span><div class="entry-author-header">Charles Ganske</div> <p><img alt="AlQaedaBlackFlag.gif" src="http://www.russiablog.org/AlQaedaBlackFlag.gif" height="217" width="336" /><br /><strong>Flag used by Al-Qaeda and the Taliban</strong></p> <p>The Salafist Group for Preaching and Combat (GSPC), the North African branch of Al-Qaeda, has claimed credit for a roadside bomb attack that killed a Russian engineer last Saturday.</p> <p><strong>"Mujahedeen (Islamic warriors) using a high intensity bomb targeted the convoy of Russian infidels working for the Russian company Stroytransgaz," according to the statement signed by the Al-Qaeda Organization in the Maghreb..."We dedicate this modest conquest to our Muslim brothers in Chechnya ... victims of the criminal (Russian President Vladimir) Putin." </strong></p> <p>Three Algerians who were in the same minibus with the foreigners also died in the bombing, and four Britons, a Canadian, and two Lebanese nationals were wounded. This is the first successful attack on foreign workers in Algeria since December.</p> <p>While there has been a lot of talk lately about a new Cold War brewing between the U.S. and Russia, it is important to remember who is the real enemy of the civilized world - the international jihadist movement. In the last decade, Russian citizens have frequently been targeted by jihadists, but today Chechnya is more stable than it has been at any time since 1994. The successful counterinsurgency in Chechnya should give Americans hope that terrorists can be defeated, and that populations taken hostage by terrorism can eventually be turned against their captors.</p> <p>Click on <a href="http://kavkazcenter.com/eng/content/2006/07/20/5020.shtml">this link</a> to see the Kavkaz Center web page featuring a message from the GSPC praising the late <a href="http://www.russiablog.org/2006/07/beslan_mastermind_shamil_basay.php">Shamil Basayev</a>, mastermind of the <a href="http://www.russiablog.org/2006/09/beslan_two_years_later.php">Beslan school massacre</a>.</p><p>Cek http://www.russiablog.org/2007/03/jihadists_kill_russian_worker.php#more segera.</p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p>HMI Connectionshttp://www.blogger.com/profile/13442434462721275905noreply@blogger.com1